topmetro.news – The 6th Asia Pacific Geopark Network Symposium, dibuka secara resmi Gubernur NTB Dr H Zulkieflimansyah. Pagelaran drama kolosal bertajuk ‘Tiga Rahasia Rinjani’ pun memeriahkan acara ini.
Pembukaan ditandai pemukulan ‘gendang beleq’ bersama Ketua Harian Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO Arief Rachman, Perwakilan UNESCO untuk Indonesia Hans Deencker, Deputi Kemenkom Maritim RI Syafri Burhanuddin, dan Presiden APGN Guy Martini.
Symposium yang menghadirkan para ahli geologi dan ratusan peserta APGN dari 30 negara di kawasan Asia pasifik tersebut, dipusatkan di Hotel Lombok Raya Mataram Nusa Tenggara Barat, Selasa (3/9/2019). Selain sajian drama musikal bertajuk ‘Tiga Rahasia Rinjani’, juga digelar pameran produk-produk UMKM dan Goepark APGN 2019.
Standing Applause
Penampilan drama musik kolosal yang melibatkan 100 seniman itu mendapatkan ‘standing applause’ dari peserta symposium yang memadati Ballroom Hotel Lombok Raya Mataram Nusa Tenggara Barat.
“This is one of the best performance after the past years of APGN around the world that I ever attanded. (Ini adalah salah satu pertunjukan terbaik selama perhelatan APGN digelar di berbagai belahan dunia yang pernah saya hadiri),” tutur Cindy, perwakilan Asosiation Conservation Hongkong.
Surya Mulawarwan selaku sutradara drama musikal tersebut mengaku, tak menyangka mendapat ‘standing applause’ dari peserta. ‘Standing applause’ sendiri merupakan penghargaan tertinggi dari penonton dalam budaya barat.
“Mendapatkan ‘standing applause’ itu di luar ekspektasi saya. Tidak ada kalimat yang melebihi ‘standing applause’. Begitu cara mereka menghargai karya pertunjukan orang lain. Itu di luar ekspektasi saya. Karena pas gladi tidak seperti ini. Saya sampai tidak sadar waktunya lebih. Tapi penonton tidak bosan disuguhi berbagai kejutan-kejutan. Itu pengakuan masyarakat dunia. Karena ada 34 negara yang hadir,” tutur Surya.
BACA JUGA | Peserta UGG Council & APGN-AC Kagumi Pesona Gili Terawangan
Tiga Rahasia Rinjani
Drama musikal tersebut dijelaskan Surya, mengisahkan tentang tiga rahasia Rinjani dari tiga perspektif. Pertama Gunung Rinjani sebagai suatu energi yang dianggap oleh masyarakat Sasak. Kedua bagaimana Rinjani dianggap sebagai sejarah peradaban dan vulkanology. Dan terakhir bagaimana Rinjani dianggap sebagai suatu mitologi yang mengandung banyak sekali simbol-simbol kehidupan.
Surya menambahkan, dalam drama musikal tersebut juga ditampilkan sosok pasukan Balap Awestri dari Bayan. Pasukan perempuan yang sangat disegani Kerajaan Karang Asem saat itu. Drama musikal ini juga mencoba mengangkat peradaban masa lampau, masa kini, dan masa depan.
“Karena itu talen yang kita libatkan dari anak-anak TK, kuliah, sampai budayawan. Dan berlatih selama dua bulan untuk memberikan pertunjukan terbaik,” katanya.
reporter | Erris JN
